Karena melakukan kesalahan fatal pada acara rakernas sebuah partai besar, Bagyo (Tora Sudiro) harus kehilangan pekerjaannya. Musibah itu membuat rencana pernikahannya dengan Ani (Revalina S Temat) batal. Apalagi Abdul (Jaja Mihardja), ayah Ani memang tidak menyukainya. Di tengah kesulitan itu musibah lain datang, uang untuk ongkos orang tuanya datang melamar ke Jakarta dicuri oleh sekawanan penjahat. Karena tidak tahan tekanan yang bertubi-tubi Bagyo jadi gelap mata. Ia mencari orang-orang yang membawa kabur uangnya untuk menuntut balas.
Kebetulan para penjahat itu sedang merampok seorang artis bernama Atika (Wiwid Gunawan). Aksi itu gagal karena Bagyo tiba-tiba muncul dan langsung menghajar mereka hingga babak belur. Bagyo disanjung sebagai pahlawan. Kisah keberanian Bagyo menjadi berita di berbagai media nasional maupun daerah.
Ketenaran Bagyo lalu dimanfaatkan oleh sebuah partai politik papan atas untuk menggaet dukungan massa dalam pemilihan legislatif. Bagyo ditemani Jereng (Vincent Rompies) berangkat untuk berkampanye di Wadasrejo, sebuah daerah terpencil yang rakyatnya hidup serba kekurangan. Ternyata.....
Kamis, 25 Juni 2009
Minggu, 14 Juni 2009
Chika
Ini adalah hidup seorang remaja bernama Chika. Hidupnya terasa hampa setelah kedua orang tuanya meninggal, kakaknya sibuk dengan karirnya, dan pacarnya memutusinya. Yang diinginkannya adalah ia menjadi remaja penuh senyum seperti remaja-remaja lainnya, mendapatkan hidupnya kembali dengan sosok orang tua, cinta sejati, dan impiannya menjadi pembuat komik tercapai. Hidup Chika mulai berubah ketika ia bertemu dengan seorang cowok bernama Yoza. Tidak sengaja Chika menghancurkan handycam Yoza, membuatnya tertabrak taksi, masuk rumah sakit, bahkan sampai Yoza batal pergi ke New York. Yoza, seorang cowok yang punya impian menjadi pembuat film dan terus menuntut ganti rugi handycam-nya, selalu membuat Chika kesal sekaligus bingung dengan sikapnya yang selalu seenaknya, tak terduga, kadang menyebalkan tapi kadang manis. Hanya saja di balik segudang sikapnya itu, Yoza menyimpan sebuah rahasia. Rahasia yang tidak diketahui Chika atau siapapun…
Minggu, 07 Juni 2009
Sumpah Ini Pocong
Film horor yang dibalut dengan penuh sindiran-sindiran ini mengisahkan tentang seorang pejabat desa bernama Sugandi, yang diperankan oleh Jarwo Kwat, berambisi mempertahankan jabatannya untuk kedua kali. Demi jabatan itu berbagai cara ia lakukan walau dengan cara yang tidak dihalalkan.
Suatu hari Sugandi mendapat tuduhan kelakuan yang tidak senonoh, maka untuk membersihkan nama baiknya, ia rela melakukan sumpah pocong atas nasehat Ki Bolon (Marlon Renaldi) yang selanjutnya malah menjadi musuh politiknya. Sumpah pocong pun dilakukan dengan disaksikan masyarakat setempat, tetapi masalah muncul saat pocong (Aming) selalu mengejar Sugandhi serta istrinya Nani (Julia Perez) dan asistennya, Tatang (Udji Tongki) karena merasa tidak sudi kain kafan miliknya digunakan untuk prosesi sumpah tersebut.
Sugandhi tak ingin masa depan politiknya suram dan telah lama ia bangun dengan bantuan Ki Bolon. Jika masyarakat mengetahui bahwa ia selalu dikejar pocong, maka berbagai hal pun ia lakukan demi memusnahkan pocong itu hingga tanpa disadari tabungan yang ia miliki ludes untuk membayar Ki Bolon.
Setelah mengetahui bahwa Ki Bolon telah menipunya, baru Sugandhi dan istrinya sadar akan perbuatannya. Begitu pula para pocong sadar untuk tidak mengejar Sugandhi dan akan menuntut balas perbuatan Ki Bolon.
Suatu hari Sugandi mendapat tuduhan kelakuan yang tidak senonoh, maka untuk membersihkan nama baiknya, ia rela melakukan sumpah pocong atas nasehat Ki Bolon (Marlon Renaldi) yang selanjutnya malah menjadi musuh politiknya. Sumpah pocong pun dilakukan dengan disaksikan masyarakat setempat, tetapi masalah muncul saat pocong (Aming) selalu mengejar Sugandhi serta istrinya Nani (Julia Perez) dan asistennya, Tatang (Udji Tongki) karena merasa tidak sudi kain kafan miliknya digunakan untuk prosesi sumpah tersebut.
Sugandhi tak ingin masa depan politiknya suram dan telah lama ia bangun dengan bantuan Ki Bolon. Jika masyarakat mengetahui bahwa ia selalu dikejar pocong, maka berbagai hal pun ia lakukan demi memusnahkan pocong itu hingga tanpa disadari tabungan yang ia miliki ludes untuk membayar Ki Bolon.
Setelah mengetahui bahwa Ki Bolon telah menipunya, baru Sugandhi dan istrinya sadar akan perbuatannya. Begitu pula para pocong sadar untuk tidak mengejar Sugandhi dan akan menuntut balas perbuatan Ki Bolon.
Senin, 01 Juni 2009
Langganan:
Postingan (Atom)